Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

In Indonesia Travel Yogyakarta

Akhirnya... Stasiun Tugu!!!

"Saya mau dan akan ke Yogyakarta, I promise!", I said it over and over.
*and I'm starting to think that I'm a bluffer :(

Sempat pernah beli tiket one way kesana dan dibatalkan sehari sebelum keberangkatan. I thought I'm not ready for my first solo trip. Dan bulan ini, dengan itinerary yang berantakan, I made it! Trip yang akhirnya terwujud karena kebosanan, saturasi, stress tingkat tinggi, menumpuknya pertanyaan-pertanyaan klise dan keluhan di kepala yang kemudian menghasilkan suatu keberanian atau lebih tepatnya, kenekatan, hanya untuk menjauh dari hal-hal itu.

3 days 3 nights, visited new places, met new people, experienced new things and got rashes on my feet :p

But what a trip mean if doesn't bring something new in me.
Yup, a 9 hours one way trip. I can't be sleep along the trip.
Well, I usually will automatically sleep during in all kind of trip, whatever the transportation. But this one, I couldn't. I knew it, I should bring a book! Dan karena lupa bawa buku, akhirnya melanggar janji untuk tidak menguras tenaga hape. Jadi sepanjang perjalanan pergi itu diisi dengan menjadi pembaca setia blog teman SMA. A blog that dedicate for her first son, Bumi. What a blog :')

Jadi dapat apa dari perjalanan ini?

Dapat koleksi foto-foto pastinya. It just there's no me in those pictures, not in the mood to have me in a pic.

Dapat kenalan baru!
Karena nginapnya di hostel dan book kamar model dormitory, jadi punya roommate :)
Awalnya mikir bakal hanya ada saya di kamar itu. Ternyata sudah ada 5 orang yang sudah nginap duluan, and none of them are Indonesian.
Nggak sempat kenalan dengan semuanya karena 2 orang check out sehari setelah saya check in dan 1 lagi karena memang nggak pernah ketemu. I just knew there someone sleep in that bed :))
1 lagi orang Jepang, I forgot her name (doh), tipe orang yang rame... engg lincah, jarang ngobrol karena jarang ketemu juga.
1 lagi, dari Amsterdam, Oda. Tapi sepertinya aslinya Polandia. Baru saja dari Bali dan bingung akan ke kota mana lagi, sampai akhirnya memutuskan ke Singapura di hari yang sama saya balik ke Jakarta.
Di hari kedua saya di Jogja (Okay, until know I don't know how exactly to called this city, but most of people say, both are correct) ada sekumpulan backpacker dari Filipina dan di hari ketiga ada keluarga India dan di malam terakhir, akhirnya ada cowok cakep nginap di hostel!! *lho

Karena ke Jogja ini, ehm maksudnya ke Jogja itu terlalu mainstream, the places that I've visited mainly same as those whoever ever came to this city. Sebut aja Jl. Malioboro yang langsung terjelajahi begitu keluar dari stasiun Tugu, Keraton, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Prambanan, and other places, you named it. Ah... tapi saya nggak ke Borobudur. Terlalu mainstream juga?? haha..nggak, nggak ada temannya -_-'

What I missed there??? Paling berasa melewatkan nonton sendratari di Prambanan, padahal pertunjukannya outdoor. Cuaca sedang tidak mendukung, takutnya bakal hujan, ternyata nggak. Well, at least I still have a reason to get back to this city again.

What I loved there?
Dasarnya suka makan coklat, di hari kedua saya di kota itu, langsung ke dapur Coklat Monggo. Sempat nyasar dan pastinya...jadi kebanyakan jalan kaki.
Pada dasarnya jalan-jalan di Jogja itu cukup mengandalkan kaki yang kuat XD

Suka kota ini...karena jalan kaki di sepanjang jalan bukan sesuatu yang terlihat aneh, nggak akan terlalu kepanasan, (or I just get there on the right time), there a lot of places that you can come to visit (bukannya di Jakarta nggak banyak ya), mmm I just like the city (I don't need a lot of reason to like something).

Read More

Share Tweet Pin It +1

3 Comments

In Indonesia Makassar Travel

The Lanjukang Island

Iri dengan cerita-cerita seru teman yang sempat jalan-jalan kemarin dan iri juga teman yang masih setia meng-update blog-nya... jadilah saya kembali buka blog dan mulai mengetik lagi...

"Why not write down them all too??"
It's a question that I've been asking to myself too, and the answer is too simple and... hummpphh... "I'm just too lazy too start, and when I tried to start, bammm!!! It's all gone." 

So it's one of my kind-of-holiday a few years ago.
Kind-of-holiday itu merujuk sebenarnya dalam rangka kerja, tapi masih bisa menikmati. Tapiiiii... yang ini bukan saya yang lagi kerja *nyengir.

It's 2.5 - 3 hours journey by boat. It cost 2 million for round-trip. But actually, you can get cheaper, about 270K or more, for one way trip. Intinya: cobalah menawar.



Yah kan ini dalam rangka kerjaan, penumpangnya cuma kami-kami dan bawa peralatan dan we don't worry about the cost, AT ALL. 
But if you'd like to try to take the public boat *halah, just for fun, you probably need this list of price :p







Lama!!! Tapi sebandinglah dengan pemandangannya.
Dari dermaga Kayu Bangkoang masih bisa lihat kapal-kapal, menjauh dari dermaga bisa mulai menghitung pulau-pulau yan dilewati, menjauh dari pulau-pulau mulailah saya main air.

Well, as I know and as you probably know, this K-island have so many small islands, and this one, is one of the Spermonde Archipelago.

Waiiiiiit... I haven't say where I went... this island called Lanjukang Island, which even from the far it's already looks gorgeous.

*baru ngeh, hasil foto saya banyak yang nge-blur -sigh-

It's about 40km from Ujung Pandang/Makassar, South Sulawesi (masih suka dengan nama Ujung Pandang), the farthest island from Makassar *cmiiw. But the island itself is only 3.4 hectare.
There's only a few family lives there and because that "few", when they grown up, their married with "each other". 
Kalau diperhatikan dengan seksama, postur tubuh mereka agak membungkuk, pendek dan kecil *don't look at me!


Konon karena pernikahan dengan kerabat dekat itu, jadinya keturunan mereka punya gen cacat.

Penduduk disini agak kesusahan dengan air bersih, jadi harus mengandalkan hujan untuk persediaan air, atau harus beli dari Makassar which mean to get fresh water they should go 80km *whew.
Untuk kebutuhan listrik, mereka sudah memiliki genset yang tentunya dipakai sebijak mungkin.
Ada sejarah di pulau ini. Konon -lagi- dulunya pulau ini dijadikan kebun kopi oleh seorang Belanda #eh. Lupa sebenarnya kebun apa... -harusnya dulu saya nyimpan draft beritanya-.

Enough with the history, what I like from this island are its clear water, its friendly neighborhood, one spot of the island where you can see the sea clearly and of course, the white sands and its hidden giant.


Yups, that's the lighthouse. You can see such a scenery from up there.
Sayangnya disini ada 2 cottage yang dikelola sebuah hotel. Well, as far as they don't do something bad with the island, it should be okay.

It's a perfect place for get-away.
The atmosphere is quiet, all you can hear are the sound of waves crashing on the beach, the bird singing, and it's perfect for you swimmer and snorkeler *sayangnya saya agak tidak berteman dengan air untuk urusan 2 hal terakhir.
If you consider to spend the night here but without pay more for the cottage, you may consider to ask the people there. You just need to negotiate the fare and because water and electricity is kinda rare, please use them wisely too.
Katanya sunset-nya worth it to wait dan tentu saja bisa makan seafood hasil bakaran sendiri, fresh from the ocean.


Setelah puas minum air kelapa langsung dari batoknya dan puas berpanas-panas ria, akhirnya sudah sore, tiba waktunya pulang.
It was 4 o'clock, the sea looks fine, fine for few minutes.
Yang jelas sampai dermaga saya basah kuyup seperti habis kehujanan.

It's an awesome half-day-trip, awesome tanpa harus mengingat mabuk lautnya ketika pulang.

Read More

Share Tweet Pin It +1

2 Comments